Perawatan yang memadai selama kehamilan dan persalinan penting untuk kesehatan ibu maupun anak. Dalam SDKI 2012, ibu yang melahirkan anak hidup dalam lima tahun sebelum survei ditanya beberapa pertanyaan tentang perawatan kesehatan ibu dan anak. Untuk perawatan ibu hamil, pewawancara diinstruksikan untuk mencatat semua jawaban responden kalau dilaporkan lebih dari satu sumber pelayanan. 96 persen dari kelahiran terakhir dalam lima tahun sebelum survei, mendapatkan pemeriksaan kehamilan dari petugas medis terlatih. Ibu umur 20-34 tahun cenderung menerima pemeriksaan kehamilan dari tenaga professional kesehatan lebih baik dibandingkan ibu umur lebih muda maupun ibu umur lebih tua. Cakupan pemeriksaan kehamilan lebih tinggi di daerah perkotaan dibanding perdesaan (masing-masing 98 persen dan 93 persen). Cakupan pemeriksaan kehamilan membaik dengan bertambah tingginya tingkat pendidikan, 64 persen untuk ibu tanpa pendidikan, menjadi 99 persen untuk ibu dengan pendidikan menengah atau lebih.

Suntikan tetatus toksoid (TT) diberikan selama kehamilan untuk mencegah tetanus neonatum, yang merupakan penyebab utama kematian bayi di banyak negara berkembang. Pada SDKI 2012, untuk kelahiran terakhir sejak Januari 2007, ibu diminta memberi keterangan apakah selama kehamilannya mendapatkan suntikan tetanus toksoid. Dilihat bahwa anak lahir hidup terakhir dari 60 persen ibu terlindung dari tetanus. Proporsi anak dari ibu umur 20-34 tahun, dari ibu yang tinggal di perkotaan, dan ibu dengan pendidikan menengah ke atas lebih besar kemungkinannya untuk terlindung dari tetanus daripada ibu-ibu lain.

Tidak seperti pemeriksaan kehamilan yang keterangannya hanya dikumpulkan untuk kelahiran hidup terakhir, keterangan tentang perawatan persalinan dikumpulkan untuk semua kelahiran yang terjadi dalam lima tahun sebelum survei. Pewawancara diminta untuk mencatat semua orang yang menolong dalam persalinan. Diperlihatkan bahwa 83 persen dari kelahiran dalam lima tahun sebelum survei mendapat pertolongan dari tenaga medis terlatih selama persalinan. Pola keragaman menurut karakteristik latar belakang ibu sama dengan pola pemeriksaan kehamilan. Proporsi ibu umur 20-34 tahun yang dibantu oleh tenaga kesehatan ketika melahirkan lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi ibu lebih muda atau lebih tua. Ibu yang tinggal di daerah perkotaan lebih besar kemungkinannya untuk mendapat pertolongan persalinan dari tenaga medis terlatih dibanding dengan ibu-ibu di perdesaan (masing-masing 92 persen dan 75 persen). Penolong persalinan oleh tenaga medis terlatih membaik dengan bertambah tingginya tingkat pendidikan, 73 persen untuk ibu tanpa pendidikan, menjadi 95 persen untuk ibu dengan pendidikan SMTA atau lebih tinggi.

Diperlihatkan bahwa 63 persen dari kelahiran dalam lima tahun sebelum survei bersalin di fasilitas kesehatan. Seperti halnya dengan indikator maternal lainya, ibu umur 20-34 tahun, ibu yang tinggal di daerah perkotaan, dan ibu dengan pendidikan lebih baik, cenderung menerima pelayanan medis lebih baik saat persalinan dibandingkan dengan ibu-ibu lainnya.